Minggu, 18 September 2011

kufur dan iman

abu bakar adalah orang yang penuh kasih dan berhati lembut, takut kepada Allah dan senantiasa khawatir akan siksaNya. sehingga beliau pernah berkata, "jika salah satu kakiku telah menginjak surga pun aku belum merasa aman dari ancaman Allah.

namun demikian bersamaan dengan sifat kasih, keimanan, dan rasa takutnya kepada Allah, ia adalah salah seorang sahabi yang kuat dan tegar dalam memperjuangkan kebenaran.ia tidak perduli dengan celaan si pencela dan ejekan orang yang sombong. ada beberapa fragmen kehidupannya yang menunjukkansifat ini.

suatu ketika ia masuk ke suatu majelis yahudi. ia menemui salah seorang pendeta bernama minkhash. ia pun menyeru minkhash kepada islam, "wahai minkhash, engkau tahu bahwa Muhammad adalah Rosullulah dan telah datang kepadamu dengan kebenaran dari sisi tuhan, engkau mendapatkannya di pihakmu dalam taurat dan injil," katanya.

"wahai abu bakar, bagaimana mungkin aku menyembah tuhan yang miskin yang berharap bunga dari hambanya, ketika berkata, 'siapakah yang memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat gandakannya, dan baginya pahala yang mulia.' tuhanmu ternyata miskin sedangkan kami kaya raya. kami tidak mau menyembah tuhan yang miskin." jawab minkhash.

mendengar itu abu bakar sangat murka dan ingin rasanya memukul mulut si yahudi itu. ia lalu pergi kepada Rosullulah Saw dan mengadukan pembicaraan yang terjadi antara dirinya dan si yahudi.

seketika turunlah ayat yang membenarkan abu bakar dan mengancam si yahudi dengan siksa yang pedih,  "Allah teleh mendengar ucapan orang-orang yang berkata 'sesungguhnya Allah itu miskin dan kami kaya raya' kami akan tuliskan apa yang mereka katakan dan bagaimana mereka membunuh para nabi tanpa alasan yang benar, dan kami firmankan, 'rasakan siksa yang pedih. itu karena apa-apa yang kalian perbuat dan sesungguhnya Allah tidak sekali-kali menganiaya hambanya.'"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar